TEMPO Interaktif, Jakarta - PT PLN (Persero) meminta mal-mal dan pabrik-pabrik menggunakan genset untuk menghemat pasokan listrik.
"Kami sudah bicara dengan pengurus Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia untuk melakukan itu," kata Direktur Pembangkit PLN Jawa, Madura, Bali Murtaqi Syamsuddin di Jakarta hari ini.
Murtaqi memaparkan hal itu kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar yang meninjau Gardu Induk Cawang, Jakarta Timur, yang terbakar pada September lalu.
Murtaqi menjelaskan, Asosiasi tidak keberatan untuk memadukan pasokan listrik dari PLN dengan penggunaan genset. Mal seperti Plaza Indonesia, Senayan City, Plaza Senayan, dan Grand Indonesia sudah siap menerapkan hal itu. Ia berharap penggunaan genset itu sudah bisa dilaksanakan mulai malam ini.
Namun, mal-mal lama mengalami kendala karena teknologinya tidak memungkinkan untuk bisa mengikuti peralihan listrik dari PLN ke genset.
Dia menambahkan, mal-mal juga telah bersedia menaikkan suhu ruangan sehingga pemakaian listrik berkurang. "Mereka bersedia menaikkan suhu dari normal 23 derajat menjadi 25 derajat," papar Murtaqi.
General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, Purnomo Willy, menambahkan pabrik-pabrik industri di Pulogadung dan Tangerang juga telah diminta menggunakan genset. Sekitar 300 pabrik sudah menyatakan siap menggunakan genset. Penggunaan genset itu, bisa menghemat listrik hingga 30 megawatt.
"Tapi pasokan bahan bakar untuk genset itu juga menjadi kendala," kata Purnomo.
Menanggapi hal itu, Mustafa mengatakan Kementerian BUMN akan segera berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero). "Sampaikan saja data pabrik-pabriknya nanti soal pasokan biar jadi urusan kami," kata Mustafa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar